Estimasi Parameter Regresi Nonlinier Pada Fungsi Produksi Cobb-Douglas Menggunakan Metode Newton Raphson
Abstrak
Ekonometrika adalah ilmu yang
menggunakan analisis matematika dan teori statistik untuk menganalisis
masalah-masalah dan fenomena-fenomena secara kualitatif
Kata Kunci : Cobb Douglas. Newton Raphson
Pendahuluan
Statistika adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresntasikan data
Ekonometrika
adalah sebagian ilmu yang menggunakan analisis matematika dan teori statistik
untuk menganalisis masalah-masalah dan fenomena-fenomena secara kualitatif
Seperti halnya model linier, estimasi parameter model non linier didasari pada minimisasi atau iteratif suatu fungsi objektif yaitu metode Least Square Estimation(LSE) dan Newton Raphson. Estimasi parameter menggunakan LSE dilakukan dengan meminimumkan residualnya sum of square yaitu sum of squar error yang memberikan titik paling minimum.
Model yang diberikan pada fungsi produksi membentuk fungsi Cobb-Douglas , sedemikian sehingga model yang diberikan menyerupai model regresi non linier. Sehingga estimasi parameter yang dapat digunakan adalah menggunakan estimasi parameter pada regresi non linier model Cobb-Douglas dengan pendekatan LSE dengan prosedur iterasi Newton Raphson.
Teori
1. Model Non Linier
Persamaan
non linier adalah persamaan dalam bentuk polinomila yang variabelnya berderajat
lebih dari satu atau kurang dari satu dan terjadi perkalian antar variabelnya.
Model statistik nonlinier merupakan suatu fungsi yang menghubungkan variabel
terikat Y dengan variabel bebas X yang sifatnya tidak konstan untuk setiap perubahan X
Pada
model nonlinier ada beberapa model yang dapat ditransformasikan dari bentuk
awal nolinier kemudian ditransformasikan ke bentuk linier dan ada pula yang
tidak dapat ditransformasikan ke bentuk linier.
Menurut
Syamsuddin (2006), pada umumnya realiitas perekonomian dapat dilakukan dengan
pendekatan secara linier atau ditransformasi dalam bentuk linier. Namun
demikian banyak juga model nonlinier yang tidak bisa ditransformasi ke bentuk
linier. Oleh karena itu, estimasi model nonlinier diperlukan. Salah satu cara
untuk menaksir parameter dari model nonlinier yaitu dengan meminimumkan (LSE)
fungsi objektifnya.
Menurut Syamsuddin (2006), dalam penentuan penaksiran pada model nonlinier dibutuhkan pengetahuan mengenai static optimization theory. Yaitu dengan mengoptimumkan dengan cara melakukan optiimalisasi iterasi dalam penaksirannya. Menurut Hasan(2002) ada beberapa macam bentuk nonlinier yang dapat ditransformasi yaitu bentuk power, bentuk eksponensial, dan bentuk resiprokal.
- Bentuk Power
Pada persamaan (1.1) dapat dilakukan dengan transformasi logaritma, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:
\(ln(y_i)=ln({\beta_0X^{\beta_i}}e_i)\)
\(=ln(\beta_0X^{\beta_i})+ln(e_i)\)
\(=\beta_iln(\beta_0X_i)+ln(e_i)\)
\(=\beta_iln(\beta_0)+ln(X_i)+ln(e_i)\) (1.2)
Maka didapatkan persamaan (1.2) adalahbentuk power setelah ditranformasikan termasuk dalam bentuk linier.
- Bentuk Eksponensial
Pada persamaan (1.3) dapat dilakukan dengan transformasi logaritma, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut:
\(ln(y_i)=ln(exp(X_i\beta)e_i)\)
\(=ln(exp(X_i\beta))+ln(e_i)\)
\(=X_i\beta+ln(e_i)\) (1.4)
Maka didapatkan persamaan (1.4) adalah bentuk eksponensial dari bentuk linier, sehingga perlu bentuk transformasi menjadi bentuk linier.
\(y^*_i=X_i\beta+e^*_i\) (1.5)
- Bentuk Resipokal
Persamaan (1.5) merupakan model non linier pada variabel \(X\), karena variabel tersebut memasukan model secara terbalik. Model ini linier dalam \(\beta_1\) dan \(\beta_2\), akan tetapi model ini juga dapat dikatakan sebagai model linier dalam parameter dan linier dalam variabel jika dimisalkan \(X^*_i=\frac{1}{X_i}\) .
Statistika
inferensi adalah metode statistika yang digunakan untuk menarik inferensi atau
rampatan atau kesimpulan dari suatu populasi dengan informasi dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Dalam metode klasik, inferensi didasarkan
sepenuhnya pada informasi yang diperoleh melalui sampel acak yang diambil dari
populasi. Secara garis besar statistika inferensi dapat dibagi dua, yaitu
penaksiran atau estimasi dan pengujian hipotesis
Secara
umum estimasi adalah dugaan atas sesuatu yang akan terjadi dalam kondisi tidak
pasti. Estimasi adalah keseluruhan proses yang menggunakan sebuah estimator
untuk menghasilkan sebuah estimasi dari suatu parameter. Data yang digunakan
untuk melakukan estimasi parameter populasi adalah statistik sampel sebagai
estimator
a. Metode
Estimasi dengan Least Square
Metode
kuadrat terkecil adalah salah satu metode yang popular dalam mengestimasi nilai
rata-rata(central moments) dan
variabell random. Model fungsional
umum tentang sistem yang diamati harus ditentukan terlebih dahulu. Model
fungsional terlebih dahulu harus ditentukan jumlah variabel yang digunakan dan
hubungan antar variabel tersebut
Metode
Ordinary Least Square (OLS) merupakan
salah satu metode bagian dari Least
Square. Dalam penggunaanya ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi yaitu
berupa asumsi dasar yang harus mendapatkan estimator yang tidak bias.
Misalkan
terdapat persamaan model statistik linier
\(\bf{Y}=\bf{XB}+\bf{e}\) (1.7)
Variabel \(\bf{e}\) sangat memegang peran penting dalam moodel ekoonometrika, akan tetapi variabel ini tidak dapat diteliti dan tidak pula tersedia informasi tentang bentuk distribusi kemungkinannya. Disamping asumsi distribusi probabilitasnya, beberapa asumsi yang diperlukan dalam menerapkan metode OLS khususnya statistikanya.
Berkaitan dengan model regresi yang telah dikemukakan, Gauss telah membuat asumsi mengenai error sebagai berikut.
1. Nilai rata-rata atau harapan \(\bf{e}\) adalah sama dengan nol atau \(E(\bf{e})=0\)
2. Tidak terdapat korelasi serial atau autokorelasi antar variabel untuk setiap observasi.
3. Variabel \(X\) dan \(e\) adalah saling tergantung untuk observasi.
Untuk isi paper lebih lanjut silahkan di klik tautan ini.